Jumat, 28 Desember 2012

IFRS



Pergantian PSAK menjadi IFRS di Indonesia. Dimulai sejak tahun 2008-2010 yang disebut sebagai tahap adopsi. Pada tahun 2011 merupakan tahap persiapan akhir, Indonesia menggunakan IFRS. Dengan adanya standar global, memungkin adanya pertukaran informasi secara universal (antar seluruh negara yang ada di dunia menggunakan standar akuntansi yang sama).
Tahun 2012, PSAK sudah direvisi sesuai dengan IFRS dan dilakukan secara bertahap.

Manfaat pergantian PSAK menjadi IFRS

1.      Meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
2.      Memilii peran penting dalam stabilitas perekonomian.
3.      Mengurangi hambatan-hambatan investasi.
4.      Meningkatkan transparansi perusahaan.
5.      Mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan.
6.      Mengurangi cost of capital.
7.      Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan standar akuntansi keuangan internasional.
8.      Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi.
9.      Menurunkan modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal global.

IFRS (International Financial Accounting Standard)
Definisi
merupakan standar akuntansi internasional. IFRS diterbitkan oleh International Accounting Standard Board atau disingkat IASB. IASB merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami, dan dapat diperbandingkan.
Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional, Komisi Masyarakat Eropa, Organisasi Internasional Pasar Modal, dan Federasi Akuntansi Internasional.
Terdapat empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi, yaitu :

1.      Definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang berkaitan.
Pendefinisian dilakukan untuk menentukan dan mengelompokkan apakah suatu transksi tersebut aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya.
2.      Pengukuran dan Penilaian.
Digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen dalam laporan keuangan baik pada saat terjadinya transaksi keuangan maupun sesuai pada tanggal neraca.
3.      Pengakuan.
Kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga dapat disajikan dalam laporan keuangan.
4.      Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan.
Digunakan untuk menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan diungkapkan dalam laporan keuangan seperti laporan neraca, laporan laba rugi, atau berupa penjelasan yang menyertai laporan keuangan.

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan IFRS

Kerangka dasar terbagi menjadi dua, yaitu:
·         Elemen Laporan Keuangan
- Neraca
- Laporan Laba Komprehensif
- Laporan Perubahan Ekuitas
- Laporan Arus Kas
- Catatan Atas Laporan Keuangan
·         Basis Pengukuran
- Biaya Perolehan
- Biaya Kini
- Nilai Realisasi dan Penyelesaian
- Nilai Sekarang

Tujuan IFRS

1.      Memastikan bahwa laporan keuangan mengandung informasi yang berkualitas tinggi.
2.      Transparan bagi para pengguna sehingga dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode-periode sebelumnya.
3.      Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi berdasarkan IFRS.
4.      Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar