Senin, 08 April 2013

Akuntansi Internasional


Akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan transaksi keuangan dalam bentuk laporan keuangan.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang digunakan dalam transaksi internasional (antarnegara) dengan dua klasifikasi yaitu dengan pertimbangan dan secara empiris. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang berbeda seperti kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntanis lainnya. Akuntansi diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Akuntansi Internasional
1.     Sumber Pendanaan
Terdapat sumber pendanaan yang berbeda seperti, berasal dari para pemegang saham eksternal, perbankan, maupun dana keluarga.
2.    Sistem Hukum
Terdapat dua sumber hukum yang digunakan yaitu Sumber Hukum Kode (Sipil) dan Sumber Hukum Umum (Kasus).
3.    Perpajakan
Setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam hal perpajakan. Hal ini dapat dilihat perbedaan penerapan pajak pada negara Perancis dengan Inggris. Di Perancis menetapkan dasar penentuan hutang pajak penghasilan dari laporan keuangan sedangkan di Inggris menggunakan laporan keuangan namun yang telah disesuaikan.
4.    Ikatan Politik dan Ekonomi
Apabila suatu politik yang dijalankan dalam suatu negara tidak baik seperti banyak terjadinya korupsi yang dilakukan maka ekonomi suatu negara pun dapat dikatakan goyah.
5.    Inflasi
Setiap negara memiliki inflasi yang berbeda, tergantung dari nilai mata uang negara tersebut terhadap nilai mata uang asing. Inflasi menyebabkan suatu negara menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahannya.
6.    Tingkat Perkembangan Ekonomi
Menentukan faktor usaha apa yang paling mempengaruhi.
7.    Tingkat Pendidikan
Hal ini merupakan hal yang penting karena penerapan akuntansi tidak dapat dilakukan secara assal, seperti operasi pasien bedah sudah seharusnya dilakukan oleh dokter bedah, maka dibutuhkan orang yang berkompeten dalam bidang akuntansi.
8.    Budaya
Budaya juga menentukan seperti di Cina, cina merupakan negara yang tertutup, menjaga penuh budayanya namun hal ini juga yang mampu membuat negaranya lebih baik lagi.

Sejarah Perkembangan Akuntansi Internasional
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

Konvergensi Akuntansi Internasional
Konvergensi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu harmonisasi (membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiriyang disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar