Akuntansi
adalah seni pencatatan, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
transaksi keuangan dalam bentuk laporan keuangan.
Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang digunakan dalam
transaksi internasional (antarnegara) dengan dua klasifikasi yaitu dengan
pertimbangan dan secara empiris. Setiap negara memiliki standar akuntansi yang
berbeda seperti kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntanis lainnya.
Akuntansi diperlukan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Akuntansi Internasional
1.
Sumber
Pendanaan
Terdapat sumber pendanaan yang berbeda
seperti, berasal dari para pemegang saham eksternal, perbankan, maupun dana
keluarga.
2.
Sistem
Hukum
Terdapat dua sumber hukum yang
digunakan yaitu Sumber Hukum Kode (Sipil) dan Sumber Hukum Umum (Kasus).
3.
Perpajakan
Setiap negara memiliki kebijakan
masing-masing dalam hal perpajakan. Hal ini dapat dilihat perbedaan penerapan
pajak pada negara Perancis dengan Inggris. Di Perancis menetapkan dasar
penentuan hutang pajak penghasilan dari laporan keuangan sedangkan di Inggris
menggunakan laporan keuangan namun yang telah disesuaikan.
4.
Ikatan
Politik dan Ekonomi
Apabila suatu politik yang dijalankan
dalam suatu negara tidak baik seperti banyak terjadinya korupsi yang dilakukan
maka ekonomi suatu negara pun dapat dikatakan goyah.
5.
Inflasi
Setiap negara memiliki inflasi yang
berbeda, tergantung dari nilai mata uang negara tersebut terhadap nilai mata
uang asing. Inflasi menyebabkan suatu negara menerapkan perubahan terhadap
akun-akun perusahannya.
6.
Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Menentukan faktor usaha apa yang paling
mempengaruhi.
7.
Tingkat
Pendidikan
Hal ini merupakan hal yang penting
karena penerapan akuntansi tidak dapat dilakukan secara assal, seperti operasi
pasien bedah sudah seharusnya dilakukan oleh dokter bedah, maka dibutuhkan
orang yang berkompeten dalam bidang akuntansi.
8.
Budaya
Budaya juga menentukan seperti di Cina,
cina merupakan negara yang tertutup, menjaga penuh budayanya namun hal ini juga
yang mampu membuat negaranya lebih baik lagi.
Sejarah Perkembangan Akuntansi
Internasional
Perkembangan
Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi
perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit
kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini
masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi.
Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu
belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang
lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab
dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi
terjadi bersamaan dengan ditemukannya sistem pembukuan berpasangan (double
entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia yang merupakan kota dagang yang
terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya sistem pembukuan
berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku tentang
pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan ahli
matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun,
di dalam buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan
untuk para pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul
Tractatus de Computis et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa
Barat dan selanjutnya dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem
pembukuan berpasangan tersebut selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut
asal negaranya, misalnya sistem Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika
Serikat. Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental. Sistem
Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon2. Perkembangan
Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon Pada abad pertengahan, pusat
perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa Barat, terutama Inggris
menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula
akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem
pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting
(akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar
pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data
akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan
lebih baik dan efisien. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan
di Indonesia menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku
walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas
ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi
cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo- Saxon).
Konvergensi Akuntansi Internasional
Konvergensi
dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu harmonisasi (membuat standar sendiri yang
tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiriyang
disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar