Rabu, 01 Mei 2013

Pelaporan keuangan dan perubahan harga


Perubahan harga dapat diartikan baik secara umum maupun secara spesifikasi.
Secara umum, perubahan harga terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang danjasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan.
Sedangkan secara spesifikasi, perubahan harga yang mengacu pada peubahan dalam harga barang/jasa tertentu yang dusebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi sedangkan penurunan harga secara keseluruhan disebut deflasi.
Apabila pengukuran keuangan didasarkan pada harga-harga historis, maka hubungan yang dianggap biasa dalam laporan keuangan telah berubah maka diperlukan suatu upaya yaitu merumuskan kembali pengukuran akuntansi tradisional.
Laporan keuangan dinilai memiliki potensi yang menyesatkan selama periode perubahan harga. Dilihat dari sudut pandang manajemen, yaitu :
1.     Proyeksi keuangan yang diddata seri waktu historis
2.    Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
3.    Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Laba yang dinilai berlebih akan mengakibatkan sebagai berikut :
1.     Kenaikan dala proporsi pajak
2.    Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham
3.    Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4.    Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah
Mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit berguna, karena beberpa alasan sebagai berikut :
1.     Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan
2.    Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas masalah tersebut
3.    Laporan daripara manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar