Sekian banyak tokoh koperasi yang menjadi perhatian saya salah satunya adalah Prof. Dr. Sri Edi Swasono, beliau adalah menantu dari Bapak Koperasi kita Drs. Moh. Hatta.
Perhatian saya di pusatkan pada sosok beliau yang begitu mencintai rakyatnya. Hal itu membuat dirinya merelakan diri dan mengabdikan hidupnya dalam dunia koperasi. Salah satu hal yang menjadi bentuk pengabdiannya dalam dunia koperasi yaitu dengan berusaha memperjuangkan ekonomi kerakyatan melalui koperasi yang diakuinya sebagai salah satu wujud demokrasi ekonomi. Hal tersebut yang membuat beliau begitu gigih memperjuangkan dan membangun koperasi di Indonesia dan mengobarkan semangat hidup berkoperasi dalam masyarakat Indonesia yang hingga saat ini terus dilanjutkan kepada generasi penerusnya.
Beliau mengajarkan bahwa konsep Koperasi adalah pilar utama untuk meraih ekonomi yang demokratis dan mandiri. Konsep koperasi beliau perbandingkan dengan neoliberalisme.Baginya, neoliberalisme justru menjadi penyebab menurunnya kesejahteraan Indonesia. Neoliberalisme ekonomi menciptakan daulat pasar, bukan daulat rakyat. Pembangunan negara atas dasar neoliberalisme hanya menggusur orang miskin , bukan menggusur kemiskinan.
Bagi beliau, koperasi merupakan manifestasi dari sistem ekonomi kerakyatan. Maka dari itu, penerapan ekonomi koperasi di Indonesia menjadi penting terhadap ekonomi neoliberalisme itulah yang melatarbelakangi beliau menulis buku berjudul Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial.
Dalam buku ini, Sri Edi menuliskan pemikirannya mengenai kesejahteraan sosial yang seharusnya bisa diwujudkan di Indonesia. Menurutnya, kesejahteraan sosial adalah idealisme yang diakui oleh Indonesia sebagai kewajiban “melindungi segenap bangsa Indonesia” dan untuk memenuhi hak warga negaranya. Buku tersebut menekankan pentingnya penegakan system ekonomi Indonesia yang berdasarkan Undang Undang Dasar 1945 yakni Pasal 33.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar