Rumah Mungil Milik Nia
Di SD Harapan Ibu terdapat 5 orang anak yang bersahabat, yaitu Nia, Rina, Dewi, Rio,dan Andi. Mereka berlima selalu bermain bersama. Mereka juga selalu berangkat dan pulang sekolah bersama-sama setiap harinya.
Suatu hari, di adakan tugas kelompok,maka mereka pun segera membentuk kelompok bersama dan segera menyusun rencana untuk mengerjakan tugas kelompok yang di berikn Ibu Guru.
“Hari ini kita belajar kelompok di rumah siapa?”, Tanya Rina
“Bagaimana jika di rumahku saja.”, jawab Rio
Disaat Rina, Dewi, Rio, dan Andi sibuk berbincang, Nia bergumam di dalam hatinya.
“Semoga mereka tidak memilih rumahku.”
Tiba-tiba terdengar suara, “Bagaimana jika di rumah Nia, kita kan belum pernah mengerjakan tugas kelompok di rumahnya.”
Nia pun terkejut, ekspresinya langsung berubah seketika. Kini ekspresinya menjadi bertambah cemas, namun Nia tidak dapat menolak keinginan teman-temannya, maka Nia pun menyetujuinya.
Bel sekolah pun berbunyi, menunjukkan kegiatan belajar mengajar telah selesai, kini waktunya mereka pulang. Mereka berlima pun menuju gerbang sekolah. Kebetulan hari itu, Andi di jemput oleh supirnya, maka mereka pun pulang bersama-sama menuju rumah Nia dengan menaiki mobil Andi.
Setelah melalui perjalanan yang tidak terlalu jauh, tibalah mereka di depan sebuah gang keci. Gang kecil itu memang amat kecil sehingga hanya dapat di lewati oleh para pejalan kaki. Mereka pun melewati gang kecil itu dengan penuh sukacita, sepanjang jalan mereka terus tertawa dan bercanda bersama. Di sepanjang jalan itu pula Nia terus memikirkan bahwa Nia merasa malu apabila teman-temannya mengetahui bahwa rumahnya bukanlah rumah seperti Rina yang terdapat di perumahan, bukan seperti rumah Rio yang terdapat kolam renang di dalam rumahnya, berbeda pula dengan Dewi dan Andi yang rumahnya tentu lebih besar dibandingkan dengan rumah Nia.
Akhirnya, tibalah di rumah Nia, dengan ragu-ragu Nia menunjukkan rumahnya, “Itu rumahku.”, sambil menunjuk rumah paling pojok yang ada di gang tersebut. Sebuah rumah mungil yang terbuat dari kayu-kayu yang di cat warna-warna cerah, taman kecil yang tersusun rapih dan bersih, membuat rumah mungil itu terlihat cantik dan asri.
Rina, Dewi, Rio, dan Andi mersa senang sekali berada di rumah Nia, apalagi begitu mereka mengetahui bahwa ada pohon mangga di depan rumah Nia yang berbuah lebat. Setelah tugas kelompok mereka selesai, mereka pun membuat rujak. Rio dan Andi memanjat pohon untuk memetik buah, sedangkan Nia, Rina, Dewi membantu ibu Nia menjual sambalnya.
Ternyata semua itu tidak hanya dapat di lihat dari luar saja, semua tergantung kepada setiap individu, dapat menjadi orang yang menyenangkan orang lain atau yang lainnya. Selalu berpikir positive terhadap segala sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar