Perubahan harga dapat diartikan
baik secara umum maupun secara spesifikasi.
Secara umum, perubahan harga
terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang danjasa dalam suatu
perekonomian mengalami perubahan.
Sedangkan secara spesifikasi,
perubahan harga yang mengacu pada peubahan dalam harga barang/jasa tertentu
yang dusebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Kenaikan harga secara keseluruhan
disebut inflasi sedangkan penurunan harga secara keseluruhan disebut deflasi.
Apabila pengukuran keuangan
didasarkan pada harga-harga historis, maka hubungan yang dianggap biasa dalam
laporan keuangan telah berubah maka diperlukan suatu upaya yaitu merumuskan
kembali pengukuran akuntansi tradisional.
Laporan keuangan dinilai memiliki
potensi yang menyesatkan selama periode perubahan harga. Dilihat dari sudut
pandang manajemen, yaitu :
1. Proyeksi keuangan
yang diddata seri waktu historis
2. Anggaran yang
menjadi dasar pengukuran kinerja
3. Data kinerja
yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan
Laba yang dinilai berlebih akan mengakibatkan
sebagai berikut :
1. Kenaikan dala
proporsi pajak
2. Permintaan
deviden lebih banyak dari pemegang saham
3. Permintaan
gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja
4. Tindakan yang
merugikan dari negara tuan rumah
Mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit
berguna, karena beberpa alasan sebagai berikut :
1. Pengaruh perubahan
harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan
2. Mengelola
masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang
akurat atas masalah tersebut
3. Laporan
daripara manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga
lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan
yang membahas masalah-masalah tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar